Kabupaten Way Kanan
1. Lokasi dan Akses :
Kabupaten Way Kanan yg disebut sebagai Bumi Petani terletak antara :
– Bagian Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera selatan
– Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara
– Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat
– Bagian Timur berbatasan dengan Sumatera Selatan/Tulang Bawang
– Bagian Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera selatan
– Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara
– Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat
– Bagian Timur berbatasan dengan Sumatera Selatan/Tulang Bawang
Kabupaten ini merupakan kabupaten yg terletak diperbatasan kedua propinsi yaitu Lampung dan Sumatera selatan, sebagai wilayah perbatasan, sudah selayaknya bila pembangunan di Kabupaten ini disetarakan dengan Kabupaten OKU Timur yg merupakan bagian dari Sumatera selatan, namun realisasinya bagian Propinsi Lampung ini sangat jauh tertinggal dan terjadi ketimpangan pemerataan pembangunan terutama dibandingkan dalam bidang infra struktur yg salah satunya sarana dan prasarana transportasi.
akibat sulitnya akses transportasi darat ini menyebabkan di kabupaten masih terdapat Kecamatan-kecamatan yg sulit dijangkau, walaupun dapat tapi dengan jarak tempuh yg cukup lama seperti Kecamatan Negeri Besar.
akibat sulitnya akses transportasi darat ini menyebabkan di kabupaten masih terdapat Kecamatan-kecamatan yg sulit dijangkau, walaupun dapat tapi dengan jarak tempuh yg cukup lama seperti Kecamatan Negeri Besar.
Kesulitan akses transportasi darat ini juga merambah ke sebagian besar akses penghubung antara Ibukota Kecamatan (IKK) dengan Kampung, atau juga penghubung antar kampung (desa) bila dikategorikan hampir 30 % dari 210 kampung yg ada di kabupaten ini dalamkategori terisolir.
Keterisoliran ini menyebabkan biaya transportasi tinggi sehingga mempengaruhi hal-hal sebagai berikut :
1. Harga bahan pokok di daerah tersebut tinggi berdampak biaya hidup tinggi.
2. Biaya transport tinggi menyebabkan keuntungan hasil produksi sektor pertanian penduduk juga tinggi
3. Tingkat kerawanan cukup tinggi.
4. Tingkat perekonomian rakyat rendah disebabkan keengganan masyarakat petani palawija dan musiman bertanam akibat biaya tinggi.
5. Karena terisolir menyebabkan kemiskinan
Keterisoliran ini menyebabkan biaya transportasi tinggi sehingga mempengaruhi hal-hal sebagai berikut :
1. Harga bahan pokok di daerah tersebut tinggi berdampak biaya hidup tinggi.
2. Biaya transport tinggi menyebabkan keuntungan hasil produksi sektor pertanian penduduk juga tinggi
3. Tingkat kerawanan cukup tinggi.
4. Tingkat perekonomian rakyat rendah disebabkan keengganan masyarakat petani palawija dan musiman bertanam akibat biaya tinggi.
5. Karena terisolir menyebabkan kemiskinan
2. Pembagian Wilayah :
Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi 5 (lima) wilayah yaitu :
– Wilayah I terdiri dari kecamatan Blambangan Umpu dan Negeri Agung
– Wilayah 2 terdiri dari 4 (empat ) Kecamatan yaitu : Way Tuba, Bumi Agung, Buay Bahuga dan Bahuga
– Wilayah 3 terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yaitu : Pakuan Ratu, Negara Batin dan Negeri Besar
– Wilayah 4 terdiri dari 2 (dua) Kecamatan yaitu : Baradatu dan Gunung Labuhan
– Wilayah 5 terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu : Kasui. Banjit dan Rebang Tangkas
– Wilayah I terdiri dari kecamatan Blambangan Umpu dan Negeri Agung
– Wilayah 2 terdiri dari 4 (empat ) Kecamatan yaitu : Way Tuba, Bumi Agung, Buay Bahuga dan Bahuga
– Wilayah 3 terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yaitu : Pakuan Ratu, Negara Batin dan Negeri Besar
– Wilayah 4 terdiri dari 2 (dua) Kecamatan yaitu : Baradatu dan Gunung Labuhan
– Wilayah 5 terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu : Kasui. Banjit dan Rebang Tangkas
3. Topografi (selintas pandang)
Selintas pandang topografi kabupaten ini adalah sebagai berikut :
– Wilayah 1 : merupakan daerah cekungan sedang dan bervariasi antara ketinggian 50 m s/d 200 m dari permukaan air laut, sebagian besar terdiri dari lapisan tanah merah berpasir dan berbatuan kecil (kerikil) diperkirakan s/d 8 meter dari permukaan laut (dpl), pada kedalaman 8 m s/d 40 merupakan lapisan pasir halus berlumpur, pada cekungan sungai diwilayah ini banyak mengandung logam emas, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendulang emas yg ada di wilayah ini.
– Wilayah 2 : sebagian besar wilayah ini merupakan wilayah dataran rendah dan sedang, pada dataran sedang terkandung bahan Batu bara, Bahan Marmer pada kecamatan Way Tuba, selebihnya adalah dataran rendah yg subur dengan lapisan tanah permukaan tanah hitam kepasiran halus yg merupakan river basin.
– Wilayah 3 : Wilayang ini membentang di 3 (tiga) kecamatan merupakan daerah dataran sedang dan sebagian kecil merupakan daerah dataran rendah, lapisan tanahnya sebagian besar merupakan lapisan tanah berwarna merah sampai dengan kedalaman 8 meter, selebihnya merupakan lapisan tanah yg bervariasi antara lapisan Cadas putih dan pasir kelanauan hitam dengan ketinggian bervariasi antara 60 s/d 95 meter dari permukaan laut (dpl).
– Wilayah 4 : Wilayah ini merupakan dataran sedang sampai tinggi bervariasi antara 80 s/d 110 meter dari permukaan laut, dengan lapisan permukaan bervariasi antara tanah merah berkerikil dan tanah hitam kepasiran.
– Wilayah 5 : merupakan wilayah gabungan antara daerah tinggi dan sedang, sebagian besar wilayahnya terdiri dari lereng dan gunung, daerah ini juga merupakan daerah yg terjal dengan ketinggian mencapai 446 meter dpl bahkan pada daerah gunung bisa mencapai lebih. pada wilayah tertentu didapati kandungan Mangan.
– Wilayah 1 : merupakan daerah cekungan sedang dan bervariasi antara ketinggian 50 m s/d 200 m dari permukaan air laut, sebagian besar terdiri dari lapisan tanah merah berpasir dan berbatuan kecil (kerikil) diperkirakan s/d 8 meter dari permukaan laut (dpl), pada kedalaman 8 m s/d 40 merupakan lapisan pasir halus berlumpur, pada cekungan sungai diwilayah ini banyak mengandung logam emas, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendulang emas yg ada di wilayah ini.
– Wilayah 2 : sebagian besar wilayah ini merupakan wilayah dataran rendah dan sedang, pada dataran sedang terkandung bahan Batu bara, Bahan Marmer pada kecamatan Way Tuba, selebihnya adalah dataran rendah yg subur dengan lapisan tanah permukaan tanah hitam kepasiran halus yg merupakan river basin.
– Wilayah 3 : Wilayang ini membentang di 3 (tiga) kecamatan merupakan daerah dataran sedang dan sebagian kecil merupakan daerah dataran rendah, lapisan tanahnya sebagian besar merupakan lapisan tanah berwarna merah sampai dengan kedalaman 8 meter, selebihnya merupakan lapisan tanah yg bervariasi antara lapisan Cadas putih dan pasir kelanauan hitam dengan ketinggian bervariasi antara 60 s/d 95 meter dari permukaan laut (dpl).
– Wilayah 4 : Wilayah ini merupakan dataran sedang sampai tinggi bervariasi antara 80 s/d 110 meter dari permukaan laut, dengan lapisan permukaan bervariasi antara tanah merah berkerikil dan tanah hitam kepasiran.
– Wilayah 5 : merupakan wilayah gabungan antara daerah tinggi dan sedang, sebagian besar wilayahnya terdiri dari lereng dan gunung, daerah ini juga merupakan daerah yg terjal dengan ketinggian mencapai 446 meter dpl bahkan pada daerah gunung bisa mencapai lebih. pada wilayah tertentu didapati kandungan Mangan.
4. Pola perkebunan dan pertanian (existing)
a. Wilayah 1 :
Pola perkebunan pada daerah ini dipengaruhi oleh Perkebunan karet milik PTPN. Nusantara, karena pengelola perkebunan terbesar di wilayah ini adalah perusahaan tersebut, sehingga yg mencakup di 2 (dua) kecamatan ini, selain mengikuti pola perkebunan karet ada sebagian kecil masyarakat yg menanam sawit dan kakao, namun secara mayoritas seperenam wilayah ini merupakan perkebunan karet.
Pola pertanian rakyat disini hanya merupakan petani perladangan dan sawah, memang pada akhir-ahir ini sebagian masyarakat mulai menanam singkong sebagai usaha sampingan.
b. Wilayah 2 :
Pola perkebunan di wilayah ini mayoritas merupakan perkebunan sawit yg dipengaruhi oleh PT. Lampung Persada dengan sistim plasmanya selain itu ada perkebunan Karet milik masyarakat yg cukup luas,pada wilayah Kecamatan Way Tuba ada sebagian masyarakat bertanam kakao namun ini lambat laun bergeser ke perkebunan karet akibat buah kakao yg sering busuk buah.
Pola pertanian rakyat pada wilayah ini mengusahakan pertanian sawah sebagai andalan hal ini karena mendapat support jaringan irigasi dari Kabupaten Ogan Timur provinsi Sumatera Selatan, pada lahan darat yg kosong masyarakat mulai bertani singkong sebagai upaya sampingan.
c. Wilayah 3
Pola perkebunan diwilayah ini cukup beragam yang dipengaruhi oleh perusahaan besar yaitu perkebunan tebu, perkebunan sawit dan singkong.
Perkebunan milik masyarakat mengupayakan tanaman sawit dan karet sebagai andalan.
Perkebunan milik masyarakat mengupayakan tanaman sawit dan karet sebagai andalan.
Pola pertanian rakyat adalah bertanam singkong dan sawah, untuk tanaman singkong sangat dipengaruhi harga karena apabila harga tak sebanding dengan biaya angkut (Akses transportasi) maka pertanian ini berhenti karena ditingkat petani akan rugi.
d. Wilayah 4 :
Pola perkebunan diwilayah ini bervarisi, ada tanaman kopi, lada dan karet, sebagian kecil ada juga sawit karena mayoritas perkebunan adalah milik rakyat.
Pola pertanian rakyat juga bervariasi persawahan, Palawija dan Pisang, untuk diketahui bahwa kecamatan Baradatu merupakan pusat perekonomian di Kabupaten Way Kanan.
e. Wilayah 5
Pola perkebunan di wilayah ini masih mempertahankan sistim perkebunan lama yaitu bertanam Kopi, Lada dan cengkih hal ini juga disebabkan kondisi daerah lereng dan jurang, pada saat ini sebagian masyarakat mulai berpindah ke perkebunan sawit dan Karet.
Pola pertanian rakyat disini merupakan pertanian andalan penghasil Padi (Lumbung padi) untuk Kabupaten Way Kanan, karena produksi padi dari wilayah ini cukup besar, sayangnya pola irigasi pada daerah ini belum dapat mendukung secara optimal karena sistim tanam masih 1 (satu) tahun sekali.
5. Penutup
Way Kanan Bumi Petani selayang pandang ini, bertujuan untuk memberikan sedikit informasi tentang Kabupaten yg masih terisolir dengan jumlah KK miskin masih lebih besar dari 30 % jumlah penduduknya ( 42.163 KK miskin) dari 400.000 jiwa lebih penduduk kabupaten ini, saat ini Kabupaten Way Kanan dengan Kepemimpinan yg baru berkeinginan menggeliatkan sektor Pertanian dan perkebunan sebagai andalan untuk memajukan Kabupaten dan rakyatnya sehingga ketimpangan lajunya pembangunan dibanding dengan Kabupaten Tetangga terutama dg OKU timur dapat seimbang, tanpa dukungan dari berbagai pihak maka upaya ini akan lambat berjalan.
Perhatian yg serius sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Way Kanan, Baik itu dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun dari kalangan yg ingin berinvestasi.
Tiada kata lain hanya keinginan bersama yg membuat penulis menghadirkan gambaran selintas ini yg sedikit tapi beda dengan berita lainnya, terima kasih.
Perhatian yg serius sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Way Kanan, Baik itu dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun dari kalangan yg ingin berinvestasi.
Tiada kata lain hanya keinginan bersama yg membuat penulis menghadirkan gambaran selintas ini yg sedikit tapi beda dengan berita lainnya, terima kasih.
Najamudin Setia Guna, BE. SE
Tilp : 0813 795 095 17
Tilp : 0813 795 095 17
0 komentar:
Posting Komentar