This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 10 Januari 2015

analisa dan perancanggan sistem informasi pengadaan barang














Kamis, 08 Januari 2015

Beranda

Pengertian IMK


Minggu, 16 November 2014

Sejarah Singkat Kabupaten Way Kanan

Sejarah Singkat Kabupaten Way Kanan

Kabupaten Way Kanan ini terletak di sebelah utara lampung di pulau sumatera, sebelum pemekaran menjadi kabupaten baru yaitu Kabupaten Way Kanan, dahulu wilayah kabupaten ini merupakan wilayah kabupaten Lampung Utara. Kemudian pada tahun 1999 dan berdasarkan Undang-undang No.12 tahun 1999 tanggal 20 April 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan, Kabupaten Dati II Lampung Timur dan Kotamadya Metro, maka secara resmi wialyah tersebut merupakan Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Way Kanan. Peresmian Kabupaten Way Kanan dilakukan pada tanggal 27 April 1999 ditandai dengan pelantikan Pejabat Bupati oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Tugu Way Kanan

Berkaitan dengan itu, maka pada Tanggal 27 April ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Way Kanan. Waykanan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Lampung. Kabupaten Way Kanan ini ibu kotanya adalah Blambangan Umpu. Pemilihan Blambangan Umpu sebagai ibu kota Kabupaten Way Kanan memang tepat. Beberapa alasan memperkuat pernyataan ini adalah :
  1. Memiliki posisi tempat yang strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Way Kanan, sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh daerah di wilayah Way Kanan oleh pemerintah kabupaten akan lebih mudah
  2. Letak Blambangan Umpu berada dijalur lalu lintas jalan darat dari berbagai arah yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung sendiri,
Seiring perkembangan wilayah di Way Kanan, maka sampai saat ini, Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa kecamatan, baik kecamatan baru dan kecamatan lama, kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Way Kanan itu sendiri terdiri dari:
  1. Kecamatan Bahuga
  2. Kecamatan Banjit
  3. Kecamatan Baradatu
  4. Kecamatan Blambangan Umpu
  5. Kecamatan Gunung Labuhan
  6. Kecamatan Kasui
  7. Kecamatan Negeri Batin
  8. Kecamatan Negeri Agung
  9. Kecamatan Negeri Besar
  10. Kecamatan Pakuan Ratu
  11. Kecamatan Rebang Tangkas
  12. Kecamatan Way Tuba
  13. Kecamatan Bumi Agung
  14. Kecamatan Buay Bahuga

Potensi Kabupaten Way Kanan

SEKTOR PERTANIAN

Kabupaten Way Kanan merupakan daerah agraris, dimana mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Bedasarkan jenis usaha tani yang dikembangkan meliputi budidaya tanaman pangan dan holtikultura, budidaya peternakan dan budidaya perikanan. Adapun lahan di Kabupaten Way Kanan sangat luas, yang dapat dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan kering. Lahan sawah merupakan jenis lahan yang digunakan sebagai areal persawahan, lahan kering merupakan lahan yang digunakan untuk produksi tanaman pangan seperti ubi kayu dan palawija serta perkebunan.

Produksi lahan perkebunan dan persawahan sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang ada. Kabupaten Way Kanan memiliki daerah aliran sungai yang cukup besar dan sebagian besar telah dikelola menjadi saluran irigasi teknis dan semi teknis. Pemanfaatan lahan sawah dengan irigasi teknis seluas 6.511 Ha (Kecamatan Bahuga, Banjit dan Baradatu), irigasi setengah teknis seluas 941 Ha (Kecamatan Banjit), dengan irigasi desa dan sederhana seluas 3.766 Ha (tersebar di 14 kecamatan) sedangkan sawah tadah hujan seluas 2.186 Ha.

SEKTOR PETERNAKAN

Populasi ternak yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Way Kanan merupakan potensi dasar bagi perkembangan peternakan di wilayah ini. Dari populasi yang ada, ternak tersebut dikembangkan dan dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi local dan konsumsi kabupaten lain, baik dalam propinsi maupun luar propinsi dan untuk kebutuhan bibit. Keberadaan ternak di Kabupaten Way Kanan didukung oleh ketersediaan pakan berupa Hijauan Makanan Ternak (HMT). Hijauan Makanan Ternak jenis unggul yang dikembangkan di Kabupaten Way Kanan adalah Rumput Gajah, King Grass, setara dengan pola pengembangan melalui unit kelompok tani penerima gaduhan/bantuan ternak pemerintah. Potensi kebun HMT milik petani mencapai 75 Ha yang tersebar di 14 Kecamatan.

Ada bebearapa jenis ternak yang sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain sapi, kambing, itik, babi, domba, ayam petelur, dan ayam buras. Selain limbah pertanian sebagai sumber dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik milik pemerintah / swasta maupun rakyat di wilayah Kabupaten Way Kanan juga merupakan sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon, baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/th sehingga mampu menampung 22.772 ST/Th setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa.

SEKTOR PERKEBUNAN 

Potensi perkebunan di Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan, areal perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 Ha dengan jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 Ton/Th.

Luas area perkebunan di Kabupaten Way Kanan terbagi atas :
  • Perkebunan Negara seluas 14.259 Ha dengan jumlah produksi 5.943,80 Ton/th 
  • Perkebunan Besar Swasta seluas 48.721,80 Ha dengan jumlah produksi 2006.173,50 Ton/th 
  • Perkebunan Rakyat seluas 83.008,50 Ha dengan jumlah produksi 32.621 Ton/th

Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Way Kanan antara lain : karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Jenis tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain : Karet, kelapa sawit, kakao dan kopi.

Perkebunan Karet di Kabupaten Way Kanan
Sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan meliputi wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, dan Negara Batin. Perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan terdiri dari :

  • Perkebunan karet rakyat, luas areal perkebunan sebesar 26.677 Ha dengan jumlah produksi 10.461 Ton/Th
  • Perkebunan karet Swasta, luas areal perkebunan sebesar 13.925 Ha dengan jumlah produksi 4.558 Ton/Th
  • Perkebunan karet Negara, luas areal perkebunan sebesar 9.859 Ha dengan jumlah produksi 5.943,8 Ton/Th
Perkebunan Sawit di Kabupaten Way Kanan
Luas arel perkebunan sawit di Kabupaten Way Kanan sampai tahun 2006 seluas 37.868,30 Ha dengan jumlah produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 8.266,20 Ton/Th. Sentra pengembangan perkebunan tersebar hamper diseluruh wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, Negara Batin, Bahuga, Bumi Agung, dan Buay Bahuga. Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Way Kanan terdiri dari :
  • Perkebunan kelapa sawit swasta, luas areal perkebunan sebesar 28.146,80 Ha dengan jumlah produksi 5.115,5 Ton/Th
  • Perkebunan kelapa sawit rakyat, luas areal perkebunan sebesar 9.721,5 Ha dengan jumlah produksi 5.943,8 Ton/Th
Perkebunan Kopi di Kabupaten Way Kanan
Sentra pengembangan perkebunan kopi Kabupaten Way Kanan tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Luas area perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Way Kanan sampai tahun 2006 seluas 25.895 Ha dengan jumlah produksi buah kopi mencapai 13.355 ton/Th. Sentra perkebunannya berada di wilayah :
  • Kecamatan Banjit, luas areal perkebunan sebesar 9.735 Ha dengan jumlah produksi 4.932,20 Ton/Th
  • Kecamatan Kasui, luas areal perkebunan sebesar 7.524 Ha dengan jumlah produksi 4.794,75 Ton/Th
  • Kecamatan Rebang Tangkas, luas areal perkebunan sebesar 2.491 Ha dengan jumlah produksi 1.208,35 Ton/Th
Perkebunan Lada di Kabupaten Way Kanan
Sentra pengembangan perkebunan lada Kabupaten Way Kanan tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Luas areal perkebunan lada rakyat sampai tahun 2006 seluas 14.444 Ha dengan jumlah produksi lada mencapai 3.690 Ton/Th. Sentra perkebunannya berada di wilayah :
  • Kecamatan Kasui, luas areal perkebunan sebesar 3.266 Ha dengan jumlah produksi 1.314 Ton/Th 
  • Kecamatan Gunung Labuhan, luas areal perkebunan sebesar 1.388 Ha dengan jumlah produksi 1.020 Ton/Th
  • Kecamatan Baradatu, luas areal perkebunan sebesar 2.343 Ha dengan jumlah produksi 360 Ton/Th

Suku Way Kanan, adalah suatu komunitas masyarakat adat yang berada di kabupaten Way Kanan provinsi Lampung. Suku Waykanan ini disebut juga sebagai Buay Lima, karena kelompok masyarakat ini terdiri dari 5 Kebuaian.
Suku Waykanan ini berada di bawah adat Lampung Pepadun. Adat Pepadun adalah salah satu dari 2 adat yang terdapat di provinsi Lampung.
Menurut cerita rakyat yang terdapat pada masyarakat suku Lampung, bahwa Suku Waykanan ini, adalah keturunan nenek moyang suku Lampung yang berasal dari Skalabrak. Skalabrak sendiri dipercaya adalah tempat asal usul etnis Lampung, yang tersebar ke berbagai wilayah di Sumatra Selatan, Lampung hingga Bengkulu. Salah satu keturunan yang berasal dari Skalabrak adalah suku Waykanan, yang pada perjalanan migrasinya melalui pinggiran Way Kanan.
Masyarakat suku Waykanan secara mayoritas adalah pemeluk agama Islam yang taat. Beberapa adat-istiadat terlihat banyak mengandung unsur Islami. Saat ini di wilayah pemukiman suku Waykanan ini, telah dipenuhi oleh para pendatang transmigran, terutama yang berasal dari pulau Jawa. Selain itu juga terdapat pendatang lain yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra, seperti Minang, Palembang, Batak dan lain-lain.
Saat ini agak susah mendeteksi suku Waykanan ini di wilayah mereka sendiri, karena banyaknya jumlah pendatang transmigran di wilayah ini, selain itu juga banyak terjadi perkawinan campur antara masyarakat Waykanan dengan masyarakat pendatang. Sehingga sekilas terlihat masyarakat suku Waykanan sendiri hidup dalam budaya masyarakat pendatang.
Masyarakat suku Waykanan pada umumnya hidup pada bidang pertanian, seperti pertanian padi-sawah, maupun ladang, berbagai tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan juga menjadi tanaman utama mereka. Selain itu masyarakat suku Waykanan juga banyak yang telah bekerja di sektor pemerintahan, dan juga sebagai pedagang, guru dan lain-lain.

Senin, 10 November 2014

POTENSI WISATA ALAM DI KABUPATEN WAYKANAN

POTENSI WISATA ALAM DI KABUPATEN WAYKANAN 

Macam-macam Obyek wisata yang ada di Kabupaten Way Kanan antara lain:

1. Curup Putri Malu
2. Curup Bukit Duduk
3. Curup Bangsa
4. Sumber Air Panas
5. Agro Wisata Perkebunan
6. Wisata Perburuan

Legenda
PropinsiKabupaten
Wisata alam
  Re-Draw Map

  

Kamis, 30 Oktober 2014

kabupaten waykanan

Kabupaten Way Kanan

1. Lokasi dan Akses :
Kabupaten Way Kanan yg disebut sebagai Bumi Petani terletak antara :
– Bagian Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera selatan
– Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara
– Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat
– Bagian Timur berbatasan dengan Sumatera Selatan/Tulang Bawang
Kabupaten ini merupakan kabupaten yg terletak diperbatasan kedua propinsi yaitu Lampung dan Sumatera selatan, sebagai wilayah perbatasan, sudah selayaknya bila pembangunan di Kabupaten ini disetarakan dengan Kabupaten OKU Timur yg merupakan bagian dari Sumatera selatan, namun realisasinya bagian Propinsi Lampung ini sangat jauh tertinggal dan terjadi ketimpangan pemerataan pembangunan terutama dibandingkan dalam bidang infra struktur yg salah satunya sarana dan prasarana transportasi.
akibat sulitnya akses transportasi darat ini menyebabkan di kabupaten masih terdapat Kecamatan-kecamatan yg sulit dijangkau, walaupun dapat tapi dengan jarak tempuh yg cukup lama seperti Kecamatan Negeri Besar.
Kesulitan akses transportasi darat ini juga merambah ke sebagian besar akses penghubung antara Ibukota Kecamatan (IKK) dengan Kampung, atau juga penghubung antar kampung (desa) bila dikategorikan hampir 30 % dari 210 kampung yg ada di kabupaten ini dalamkategori terisolir.
Keterisoliran ini menyebabkan biaya transportasi tinggi sehingga mempengaruhi hal-hal sebagai berikut :
1. Harga bahan pokok di daerah tersebut tinggi berdampak biaya hidup tinggi.
2. Biaya transport tinggi menyebabkan keuntungan hasil produksi sektor pertanian penduduk juga tinggi
3. Tingkat kerawanan cukup tinggi.
4. Tingkat perekonomian rakyat rendah disebabkan keengganan masyarakat petani palawija dan musiman bertanam akibat biaya tinggi.
5. Karena terisolir menyebabkan kemiskinan
2. Pembagian Wilayah :
Kabupaten Way Kanan dapat dibagi menjadi 5 (lima) wilayah yaitu :
– Wilayah I terdiri dari kecamatan Blambangan Umpu dan Negeri Agung
– Wilayah 2 terdiri dari 4 (empat ) Kecamatan yaitu : Way Tuba, Bumi Agung, Buay Bahuga dan Bahuga
– Wilayah 3 terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yaitu : Pakuan Ratu, Negara Batin dan Negeri Besar
– Wilayah 4 terdiri dari 2 (dua) Kecamatan yaitu : Baradatu dan Gunung Labuhan
– Wilayah 5 terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu : Kasui. Banjit dan Rebang Tangkas
3. Topografi (selintas pandang)
Selintas pandang topografi kabupaten ini adalah sebagai berikut :
– Wilayah 1 : merupakan daerah cekungan sedang dan bervariasi antara ketinggian 50 m s/d 200 m dari permukaan air laut, sebagian besar terdiri dari lapisan tanah merah berpasir dan berbatuan kecil (kerikil) diperkirakan s/d 8 meter dari permukaan laut (dpl), pada kedalaman 8 m s/d 40 merupakan lapisan pasir halus berlumpur, pada cekungan sungai diwilayah ini banyak mengandung logam emas, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendulang emas yg ada di wilayah ini.
– Wilayah 2 : sebagian besar wilayah ini merupakan wilayah dataran rendah dan sedang, pada dataran sedang terkandung bahan Batu bara, Bahan Marmer pada kecamatan Way Tuba, selebihnya adalah dataran rendah yg subur dengan lapisan tanah permukaan tanah hitam kepasiran halus yg merupakan river basin.
– Wilayah 3 : Wilayang ini membentang di 3 (tiga) kecamatan merupakan daerah dataran sedang dan sebagian kecil merupakan daerah dataran rendah, lapisan tanahnya sebagian besar merupakan lapisan tanah berwarna merah sampai dengan kedalaman 8 meter, selebihnya merupakan lapisan tanah yg bervariasi antara lapisan Cadas putih dan pasir kelanauan hitam dengan ketinggian bervariasi antara 60 s/d 95 meter dari permukaan laut (dpl).
– Wilayah 4 : Wilayah ini merupakan dataran sedang sampai tinggi bervariasi antara 80 s/d 110 meter dari permukaan laut, dengan lapisan permukaan bervariasi antara tanah merah berkerikil dan tanah hitam kepasiran.
– Wilayah 5 : merupakan wilayah gabungan antara daerah tinggi dan sedang, sebagian besar wilayahnya terdiri dari lereng dan gunung, daerah ini juga merupakan daerah yg terjal dengan ketinggian mencapai 446 meter dpl bahkan pada daerah gunung bisa mencapai lebih. pada wilayah tertentu didapati kandungan Mangan.
4. Pola perkebunan dan pertanian (existing)
a. Wilayah 1 :
Pola perkebunan pada daerah ini dipengaruhi oleh Perkebunan karet milik PTPN. Nusantara, karena pengelola perkebunan terbesar di wilayah ini adalah perusahaan tersebut, sehingga yg mencakup di 2 (dua) kecamatan ini, selain mengikuti pola perkebunan karet ada sebagian kecil masyarakat yg menanam sawit dan kakao, namun secara mayoritas seperenam wilayah ini merupakan perkebunan karet.
Pola pertanian rakyat disini hanya merupakan petani perladangan dan sawah, memang pada akhir-ahir ini sebagian masyarakat mulai menanam singkong sebagai usaha sampingan.
b. Wilayah 2 :
Pola perkebunan di wilayah ini mayoritas merupakan perkebunan sawit yg dipengaruhi oleh PT. Lampung Persada dengan sistim plasmanya selain itu ada perkebunan Karet milik masyarakat yg cukup luas,pada wilayah Kecamatan Way Tuba ada sebagian masyarakat bertanam kakao namun ini lambat laun bergeser ke perkebunan karet akibat buah kakao yg sering busuk buah.
Pola pertanian rakyat pada wilayah ini mengusahakan pertanian sawah sebagai andalan hal ini karena mendapat support jaringan irigasi dari Kabupaten Ogan Timur provinsi Sumatera Selatan, pada lahan darat yg kosong masyarakat mulai bertani singkong sebagai upaya sampingan.
c. Wilayah 3
Pola perkebunan diwilayah ini cukup beragam yang dipengaruhi oleh perusahaan besar yaitu perkebunan tebu, perkebunan sawit dan singkong.
Perkebunan milik masyarakat mengupayakan tanaman sawit dan karet sebagai andalan.
Pola pertanian rakyat adalah bertanam singkong dan sawah, untuk tanaman singkong sangat dipengaruhi harga karena apabila harga tak sebanding dengan biaya angkut (Akses transportasi) maka pertanian ini berhenti karena ditingkat petani akan rugi.
d. Wilayah 4 :
Pola perkebunan diwilayah ini bervarisi, ada tanaman kopi, lada dan karet, sebagian kecil ada juga sawit karena mayoritas perkebunan adalah milik rakyat.
Pola pertanian rakyat juga bervariasi persawahan, Palawija dan Pisang, untuk diketahui bahwa kecamatan Baradatu merupakan pusat perekonomian di Kabupaten Way Kanan.
e. Wilayah 5
Pola perkebunan di wilayah ini masih mempertahankan sistim perkebunan lama yaitu bertanam Kopi, Lada dan cengkih hal ini juga disebabkan kondisi daerah lereng dan jurang, pada saat ini sebagian masyarakat mulai berpindah ke perkebunan sawit dan Karet.
Pola pertanian rakyat disini merupakan pertanian andalan penghasil Padi (Lumbung padi) untuk Kabupaten Way Kanan, karena produksi padi dari wilayah ini cukup besar, sayangnya pola irigasi pada daerah ini belum dapat mendukung secara optimal karena sistim tanam masih 1 (satu) tahun sekali.
5. Penutup
Way Kanan Bumi Petani selayang pandang ini, bertujuan untuk memberikan sedikit informasi tentang Kabupaten yg masih terisolir dengan jumlah KK miskin masih lebih besar dari 30 % jumlah penduduknya ( 42.163 KK miskin) dari 400.000 jiwa lebih penduduk kabupaten ini, saat ini Kabupaten Way Kanan dengan Kepemimpinan yg baru berkeinginan menggeliatkan sektor Pertanian dan perkebunan sebagai andalan untuk memajukan Kabupaten dan rakyatnya sehingga ketimpangan lajunya pembangunan dibanding dengan Kabupaten Tetangga terutama dg OKU timur dapat seimbang, tanpa dukungan dari berbagai pihak maka upaya ini akan lambat berjalan.
Perhatian yg serius sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Way Kanan, Baik itu dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun dari kalangan yg ingin berinvestasi.
Tiada kata lain hanya keinginan bersama yg membuat penulis menghadirkan gambaran selintas ini yg sedikit tapi beda dengan berita lainnya, terima kasih.
Najamudin Setia Guna, BE. SE
Tilp : 0813 795 095 17

sejarah singkat waykanan

Sejarah Singkat Kabupaten Way Kanan

Kabupaten Way Kanan ini terletak di sebelah utara lampung di pulau sumatera, sebelum pemekaran menjadi kabupaten baru yaitu Kabupaten Way Kanan, dahulu wilayah kabupaten ini merupakan wilayah kabupaten Lampung Utara. Kemudian pada tahun 1999 dan berdasarkan Undang-undang No.12 tahun 1999 tanggal 20 April 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan, Kabupaten Dati II Lampung Timur dan Kotamadya Metro, maka secara resmi wialyah tersebut merupakan Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Way Kanan. Peresmian Kabupaten Way Kanan dilakukan pada tanggal 27 April 1999 ditandai dengan pelantikan Pejabat Bupati oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Tugu Way Kanan

Berkaitan dengan itu, maka pada Tanggal 27 April ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Way Kanan. Waykanan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Lampung. Kabupaten Way Kanan ini ibu kotanya adalah Blambangan Umpu. Pemilihan Blambangan Umpu sebagai ibu kota Kabupaten Way Kanan memang tepat. Beberapa alasan memperkuat pernyataan ini adalah :
  1. Memiliki posisi tempat yang strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Way Kanan, sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh daerah di wilayah Way Kanan oleh pemerintah kabupaten akan lebih mudah
  2. Letak Blambangan Umpu berada dijalur lalu lintas jalan darat dari berbagai arah yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung sendiri,
Seiring perkembangan wilayah di Way Kanan, maka sampai saat ini, Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa kecamatan, baik kecamatan baru dan kecamatan lama, kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Way Kanan itu sendiri terdiri dari:
  1. Kecamatan Bahuga
  2. Kecamatan Banjit
  3. Kecamatan Baradatu
  4. Kecamatan Blambangan Umpu
  5. Kecamatan Gunung Labuhan
  6. Kecamatan Kasui
  7. Kecamatan Negeri Batin
  8. Kecamatan Negeri Agung
  9. Kecamatan Negeri Besar
  10. Kecamatan Pakuan Ratu
  11. Kecamatan Rebang Tangkas
  12. Kecamatan Way Tuba
  13. Kecamatan Bumi Agung
  14. Kecamatan Buay Bahuga

Potensi Kabupaten Way Kanan

SEKTOR PERTANIAN

Kabupaten Way Kanan merupakan daerah agraris, dimana mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Bedasarkan jenis usaha tani yang dikembangkan meliputi budidaya tanaman pangan dan holtikultura, budidaya peternakan dan budidaya perikanan. Adapun lahan di Kabupaten Way Kanan sangat luas, yang dapat dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan kering. Lahan sawah merupakan jenis lahan yang digunakan sebagai areal persawahan, lahan kering merupakan lahan yang digunakan untuk produksi tanaman pangan seperti ubi kayu dan palawija serta perkebunan.

Produksi lahan perkebunan dan persawahan sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang ada. Kabupaten Way Kanan memiliki daerah aliran sungai yang cukup besar dan sebagian besar telah dikelola menjadi saluran irigasi teknis dan semi teknis. Pemanfaatan lahan sawah dengan irigasi teknis seluas 6.511 Ha (Kecamatan Bahuga, Banjit dan Baradatu), irigasi setengah teknis seluas 941 Ha (Kecamatan Banjit), dengan irigasi desa dan sederhana seluas 3.766 Ha (tersebar di 14 kecamatan) sedangkan sawah tadah hujan seluas 2.186 Ha.

SEKTOR PETERNAKAN

Populasi ternak yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Way Kanan merupakan potensi dasar bagi perkembangan peternakan di wilayah ini. Dari populasi yang ada, ternak tersebut dikembangkan dan dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi local dan konsumsi kabupaten lain, baik dalam propinsi maupun luar propinsi dan untuk kebutuhan bibit. Keberadaan ternak di Kabupaten Way Kanan didukung oleh ketersediaan pakan berupa Hijauan Makanan Ternak (HMT). Hijauan Makanan Ternak jenis unggul yang dikembangkan di Kabupaten Way Kanan adalah Rumput Gajah, King Grass, setara dengan pola pengembangan melalui unit kelompok tani penerima gaduhan/bantuan ternak pemerintah. Potensi kebun HMT milik petani mencapai 75 Ha yang tersebar di 14 Kecamatan.

Ada bebearapa jenis ternak yang sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain sapi, kambing, itik, babi, domba, ayam petelur, dan ayam buras. Selain limbah pertanian sebagai sumber dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik milik pemerintah / swasta maupun rakyat di wilayah Kabupaten Way Kanan juga merupakan sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon, baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/th sehingga mampu menampung 22.772 ST/Th setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa.

SEKTOR PERKEBUNAN 

Potensi perkebunan di Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan, areal perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 Ha dengan jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 Ton/Th.

Luas area perkebunan di Kabupaten Way Kanan terbagi atas :
  • Perkebunan Negara seluas 14.259 Ha dengan jumlah produksi 5.943,80 Ton/th 
  • Perkebunan Besar Swasta seluas 48.721,80 Ha dengan jumlah produksi 2006.173,50 Ton/th 
  • Perkebunan Rakyat seluas 83.008,50 Ha dengan jumlah produksi 32.621 Ton/th

Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Way Kanan antara lain : karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Jenis tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain : Karet, kelapa sawit, kakao dan kopi.

Perkebunan Karet di Kabupaten Way Kanan
Sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan meliputi wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, dan Negara Batin. Perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan terdiri dari :

  • Perkebunan karet rakyat, luas areal perkebunan sebesar 26.677 Ha dengan jumlah produksi 10.461 Ton/Th
  • Perkebunan karet Swasta, luas areal perkebunan sebesar 13.925 Ha dengan jumlah produksi 4.558 Ton/Th
  • Perkebunan karet Negara, luas areal perkebunan sebesar 9.859 Ha dengan jumlah produksi 5.943,8 Ton/Th
Perkebunan Sawit di Kabupaten Way Kanan
Luas arel perkebunan sawit di Kabupaten Way Kanan sampai tahun 2006 seluas 37.868,30 Ha dengan jumlah produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 8.266,20 Ton/Th. Sentra pengembangan perkebunan tersebar hamper diseluruh wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, Negara Batin, Bahuga, Bumi Agung, dan Buay Bahuga. Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Way Kanan terdiri dari :
  • Perkebunan kelapa sawit swasta, luas areal perkebunan sebesar 28.146,80 Ha dengan jumlah produksi 5.115,5 Ton/Th
  • Perkebunan kelapa sawit rakyat, luas areal perkebunan sebesar 9.721,5 Ha dengan jumlah produksi 5.943,8 Ton/Th
Perkebunan Kopi di Kabupaten Way Kanan
Sentra pengembangan perkebunan kopi Kabupaten Way Kanan tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Luas area perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Way Kanan sampai tahun 2006 seluas 25.895 Ha dengan jumlah produksi buah kopi mencapai 13.355 ton/Th. Sentra perkebunannya berada di wilayah :
  • Kecamatan Banjit, luas areal perkebunan sebesar 9.735 Ha dengan jumlah produksi 4.932,20 Ton/Th
  • Kecamatan Kasui, luas areal perkebunan sebesar 7.524 Ha dengan jumlah produksi 4.794,75 Ton/Th
  • Kecamatan Rebang Tangkas, luas areal perkebunan sebesar 2.491 Ha dengan jumlah produksi 1.208,35 Ton/Th
Perkebunan Lada di Kabupaten Way Kanan
Sentra pengembangan perkebunan lada Kabupaten Way Kanan tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Luas areal perkebunan lada rakyat sampai tahun 2006 seluas 14.444 Ha dengan jumlah produksi lada mencapai 3.690 Ton/Th. Sentra perkebunannya berada di wilayah :
  • Kecamatan Kasui, luas areal perkebunan sebesar 3.266 Ha dengan jumlah produksi 1.314 Ton/Th 
  • Kecamatan Gunung Labuhan, luas areal perkebunan sebesar 1.388 Ha dengan jumlah produksi 1.020 Ton/Th
  • Kecamatan Baradatu, luas areal perkebunan sebesar 2.343 Ha dengan jumlah produksi 360 Ton/Th